Pages

Monday, April 15, 2019

Beautiful Adzan from Al Aqsa

Al-Aqsa Mosque, located in the Old City of Jerusalem, is the third holiest site in Islam. The mosque was built on top of the Temple Mount, known as Haram esh-Sharif in Islam. Muslims believe that Muhammad was transported from the Sacred Mosque in Mecca to al-Aqsa during the Night Journey. Islamic tradition holds that Muhammad led prayers towards this site until the 17th month after his migration from Mecca to Medina, when Allah directed him to turn towards the Kaaba in Mecca.

The covered mosque building was originally a small prayer house erected by Umar, the second caliph of the Rashidun Caliphate, but was rebuilt and expanded by the Umayyad caliph Abd al-Malik and finished by his son al-Walid in 705 CE. The mosque was completely destroyed by an earthquake in 746 and rebuilt by the Abbasid caliph al-Mansur in 754. It was rebuilt again in 780. Another earthquake destroyed most of al-Aqsa in 1033, but two years later the Fatimid caliph Ali az-Zahir built another mosque whose outline is preserved in the current structure. The mosaics on the arch at the qibla end of the nave also go back to his time.

During the periodic renovations undertaken, the various ruling dynasties of the Islamic Caliphate constructed additions to the mosque and its precincts, such as its dome, facade, its minbar, minarets and the interior structure. When the Crusaders captured Jerusalem in 1099, they used the mosque as a palace and the Dome of the Rock as a church, but its function as a mosque was restored after its recapture by Saladin in 1187. More renovations, repairs and additions were undertaken in the later centuries by the Ayyubids, Mamluks, Ottomans, the Supreme Muslim Council, and Jordan. Today, the Old City is under Israeli control, but the mosque remains under the administration of the Jordanian/Palestinian-led Islamic Waqf.

The mosque is located in close proximity to historical sites significant in Judaism and Christianity, most notably the site of the Second Temple, the holiest site in Judaism. As a result, the area is highly sensitive, and has been a flashpoint in the Israeli–Palestinian conflict.

Al-Aqsa Mosque - Masjid Al-Aqsa


Masjid Al Aqsha, juga disebut dengan Baitul Maqdis atau Bait Suci, Al Haram Asy Syarif, "Tanah Suci yang Mulia", adalah nama sebuah kompleks seluas 144.000 meter persegi yang berada di Kota Lama Yerusalem. Kompleks ini menjadi tempat yang disucikan oleh umat Islam, Yahudi, dan Kristen. Tempat ini sering dikelirukan dengan Jami' Al Aqsha atau Masjid Al Qibli. Jami' Al Aqsha adalah masjid berkubah biru yang menjadi bagian dari kompleks Masjid Al Aqsha sebelah selatan, sedangkan Masjidil Aqsha sendiri adalah nama dari kompleks tersebut, yang di dalamnya tidak hanya terdiri dari Jami' Al Aqsha (bangunan berkubah biru) itu sendiri, tetapi juga Kubah Shakhrah (bangunan berkubah emas) dan berbagai situs lainnya.

Dalam sudut pandang umat Muslim, Nabi Muhammad diangkat ke Sidratul Muntaha dalam peristiwa Isra' Mi'raj dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al Haram di Mekkah. Masjid Al Aqsha juga menjadi kiblat umat Islam generasi awal hingga tujuh belas bulan setelah hijrah sampai kemudian dialihkan ke Ka’bah di Masjidil Haram.

Sedangkan menurut kepercayaan Yahudi, tempat yang sekarang menjadi Masjid Al Aqsha juga dipercaya menjadi tempat berdirinya Bait Suci pada masa lalu. Berdasarkan sumber Yahudi, Bait Suci pertama dibangun oleh Sulaiman (Salomo) putra Dawud (Daud) pada tahun 957 SM dan dihancurkan Babilonia pada 586 SM. Bait Suci kedua dibangun pada tahun 516 SM dan dihancurkan oleh Kekaisaran Romawi pada tahun 70 M. Umat Yahudi dan Kristen juga percaya bahwa peristiwa Ibrahim (Abraham) yang hendak menyembelih putranya, Ishak, juga dilakukan di tempat ini. 

Masjid Al Aqsha juga memiliki kaitan erat dengan para nabi dan tokoh Bani Israel yang juga disucikan dan dihormati dalam ketiga agama.

Pada masa kepemimpinan Dinasti Ummayyah, para khalifah memerintahkan berbagai pembangunan di kompleks Masjidil Aqsha yang kemudian menghasilkan berbagai bangunan yang masih bertahan hingga saat ini, di antaranya adalah Jami' Al Aqsha dan Kubah Shakhrah. Kubah Shakhrah sendiri diselesaikan pada tahun 692 M, menjadikannya sebagai salah satu bangunan Islam tertua di dunia.

Saat kemenangan umat Kristen pada Perang Salib Pertama pada tahun 1099, pengelolaan Masjidil Aqsha lepas dari tangan umat Islam. Jami' Al Aqsha diubah menjadi istana dan dinamakan Templum Solomonis atau Kuil Sulaiman (Salomo), sedangkan Kubah Shakhrah diubah menjadi gereja dan dinamakan Templum Domini atau Kuil Tuhan.[4] Masjidil Aqsha menjadi salah satu lambang penting di Yerusalem dan gambar Kubah Batu tercetak dalam koin yang dikeluarkan oleh Kerajaan Kristen Yerusalem. Masjidil Aqsha dikembalikan fungsinya seperti semula setelah umat Islam berhasil mengambil alih kepemimpinan kompleks ini pada masa Shalahuddin Al Ayyubi. Setelah itu, umat Islam mengelola Masjidil Aqsha sebagai wakaf tanpa gangguan hingga pendudukan Israel atas Yerusalem pada 1967.

Sebagai bagian dari Kota Lama Yerusalem, pihak Israel dan Palestina masing-masing menyatakan sebagai pihak yang lebih berhak dalam mengelola Masjidil Aqsha, dan ini menjadi salah satu titik permasalahan utama Konflik Arab-Israel. Untuk menjaga kompleks ini berada dalam status quo, pemerintah Israel menetapkan larangan untuk ibadah bagi umat non-Islam di tempat ini.

Please enjoy Adzan from Al-Aqsa


Please enjoy Adzan from Al-Aqsa

No comments:

Post a Comment